SERMON SERIES: 12 RASUL – “YOHANES”

SERMON SERIES: 12 RASUL – “YOHANES”

12 RASUL: Siapa Mereka, Dampak, & Sejarah Mereka

“YOHANES”

Saksikan khotbah selengkapnya: https://www.youtube.com/live/L2xevGufSfQ?si=Ypf9uwAL9tZ3GeRP

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, salah satunya adalah Yohanes – Matius 10:1-4 (TB). Siapakah Yohanes itu?

Yohanes 21:20 (TB) “Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus (a) sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus (b) dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau? (c)”

(a)   Kalimat “murid yang dikasihi Yesus” terdapat 4x dan ditemukan di kitab Yohanes, yang artinya bahwa Yohanes menyebut dirinya sebagai murid yang dikasihi Yesus. Mungkin Yohanes dapat dikatakan “ge-er” karena hal itu, tetapi rasa percaya diri lebih baik daripada rasa rendah diri di hadapan Tuhan. Rasa percaya diri berawal dari kerendahan hati dan percaya akan Yesus, sedangkan rendah diri (minder) setara dengan orang yang sombong yang tidak mau menerima kasih Tuhan. Kita tidak akan dipakai Tuhan jika kita tidak merasa bahwa kita adalah murid yang dikasihi Yesus.

(b)   Mari kita meneladani prinsip hidup Yohanes yang mengambil tempat terbaik agar bisa duduk dekat dengan Yesus pada waktu perjamuan makan tersebut. Orang yang sungguh-sungguh cinta akan Tuhan tidak akan menunda waktu dan hanya orang yang benar-benar haus yang akan dipuaskan oleh-Nya.

(c)   Orang yang dikasihi pasti akan mendekat, dan berkat dari orang yang mendekat kepada Yesus adalah dia akan menerima kesempatan lebih dulu tentang apapun itu. Yohanes mendapat kesempatan untuk bertanya siapa yang akan menyerahkan-Nya karena ia duduk dekat Yesus. Melihat kedekatan Yohanes dan Yesus, Petrus merasa iri dan bertanya kepada Yesus bagaimana dengan cara kematian Yohanes. Pada saat itu, Yohanes tentu mendengar pertanyaan Petrus tetapi ia tidak berkomentar, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus, dan Yesus pun mengabaikan pertanyaan Petrus – Yohanes 21:21-22.

Yohanes 21:23 (TB) Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”

Dalam sejarahnya ternyata Yohanes tidak mati martir seperti Petrus tetapi mati karena usia setelah melalui perjalanan penglihatan ke Patmos.

3 hal yang dapat kita pelajari dari Yohanes:

  1. Orang yang hidup dalam kasih Tuhan tidak akan jadi batu sandungan. Yohanes dalam pelayanannya tetap bersama Petrus dan dalam bisnisnya bersahabat dengan Andreas (kakak Petrus). Orang yang hidup dalam kasih Tuhan akan merasa puas, tidak akan mencari pembuktian atau pembelaan diri.
  2. Kasih Tuhan atas kita tidak untuk dijadikan perbandingan maupun persaingan. Kasih Tuhan yang sudah kita rasakan, bahkan banyaknya mujizat yang kita terima dari-Nya tidak untuk dibanding-bandingkan dengan orang lain. 
  3. Orang yang aman dalam kasih Tuhan berani bertanya dan meminta kepada-Nya. Dari semua rasul lainnya yang ada di perjamuan makan bersama Yesus tidak ada yang berani bertanya siapa yang akan menyerahkan Dia, tetapi Yohanes berani bertanya. Orang yang dekat dengan Tuhan akan merasa aman dan tidak merasa tertuduh dalam hal motivasi permohonan doa.