SERMON SERIES: IMAN UNTUK KESEMBUHAN - “ORANG LUMPUH DISEMBUHKAN”

SERMON SERIES: IMAN UNTUK KESEMBUHAN – “ORANG LUMPUH DISEMBUHKAN”

IMAN UNTUK DISEMBUHKAN
“Orang Lumpuh Disembuhkan”

Markus 2:1-12(TB)

Saksikan Khotbah Selengkapnya:
https://www.youtube.com/live/9se__LKFEfw?si=LWb84YZdBKVJbg5d

Iman tidak terlihat namun bisa dilihat.

Orang lumpuh ini memiliki teman-teman yang membawanya kepada Yesus. Karena sayang kepada teman atau keluarganya yang lumpuh, empat orang ini memperjuangkan dan percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan.

Apabila kita sebagai orang lumpuhnya, berdoalah supaya kita memiliki empat orang ini, apabila kita punya kemampuan, jadilah sebagai empat orang yang membawa orang lumpuh ini.

Mereka percaya Yesus adalah satu-satunya jawaban sehingga apapun tidak bisa menghalangi mereka. Walau tidak dapat melewati orang banyak, mereka menemukan jalan, kita harus punya hati demikian untuk membawa orang kepada Tuhan.

Dalam kisah ini ada beberapa karakter yaitu Yesus yang menyembuhkan, ada orang-orang yang membawa orang lumpuh, dan ada orang banyak yang tidak perduli, mau mendengarkan firman untuk dirinya sendiri namun tidak peka dengan kebutuhan orang lain, bahkan tidak mau memberi jalan untuk orang yang membutuhkan.

Kalau kita hanya sebagai orang banyak ini, maka firman yang kita dengar adalah sia-sia karena tidak mengubah apapun dalam hidup kita, yang Tuhan mau adalah kita belajar menjadi empat orang yang membawa orang lumpuh, walau dihalangi mereka termasuk orang lumpuh tersebut tidak marah atau mengomel, bahkan tidak menyerah.

Pikirkan cara yang kreatif untuk membawa orang kepada Yesus.
Temukan cara yang tidak terpikirkan walau tidak mudah, tekad akan menemukan jalan kepada Yesus.

3 hal penting yang bisa kita pelajari dari kisah orang lumpuh:

1. Pikirkan, miliki cara yang kreatif untuk membawa orang kepada Yesus.

Apa yang menghalangi, kita temukan solusinya.

2. Milikilah keluarga rohani yang dapat saling menopang.

Orang lumpuh ini sudah ada pada saat Yesus ada, namun tidak memiliki teman-teman seperti dikisah sebelumnya, sehingga sampai Yesus naik ke surga dia masih belum sembuh.

Saat kita memiliki komunitas rohani, kita bisa menerima apa yang kita sendiri tidak berani usahakan. Jangan remehkan komunitas rohani (CG) kita, hidup kita akan berbeda kalau saling menopang.

3. Tuhan tidak hanya peduli dengan fisikmu, tapi juga hatimu.

Bagi Yesus dosa diampuni dan menyembuhkan penyakit sama pentingnya.

Allah kita adalah Allah yang komplit, Allah kita mati di kayu salib bukan hanya untuk menebus dosa kita tapi juga untuk menebus rasa sakit di fisik maupun hati kita.

Itu adalah bagian kita yang sudah dibayar Tuhan di kayu salib.