“MENJADI TELADAN”
“Menjadi Teladan”
Kunci keberhasilan pelayanan Paulus
Pdp. Elianto Widjaja
Saksikan Khotbah Selengkapnya:
https://www.youtube.com/live/K18xReEh-fo?si=NH4iak3hVLUsPcjq
“Ikutilah teladanku, sama seperti aku meneladani Kristus.”
– 1 Korintus 11:1 (VMD)
Panggilan kita adalah menjadi teladan dan hidup dengan benar di hadapan Tuhan.
Apa itu teladan?
Teladan berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tupos“, yang berarti contoh, model, gambar, pola, atau patokan. Jadi, teladan adalah patokan yang harus diikuti.
Kita dipanggil untuk menjadi teladan bagi orang lain, sehingga dapat melayani dan memberikan pengaruh yang baik bagi mereka. Oleh karena itu, menjadi teladan adalah kunci keberhasilan pelayanan.
Kita tidak dipanggil untuk menjadi idola, melainkan untuk menjadi teladan. Apa bedanya?
Idola adalah sesuatu yang mengandung unsur pujaan. Sementara, teladan adalah sesuatu yang mengandung unsur respect (penghormatan). Teladan bukan tentang penampilan dan kemampuan, melainkan prinsip hidup, karakter, pemikiran, dan kehidupannya.
Kenapa kita perlu memiliki teladan dan menjadi teladan?
Karena pada prinsipnya, kita semua telah kehilangan teladan sejak Adam dan Hawa berdosa di Taman Eden. Sangat penting untuk mencari kembali peta teladan yang telah hilang itu agar tidak kehilangan arah.
Kristus memberikan teladan bagi kita. Ia adalah jalan kebenaran dan hidup. Ia tidak hanya mengajar, tetapi juga memberikan teladan kehidupan sampai mati di kayu salib.
Kenapa penting untuk menjadi teladan?
- Teladan adalah bentuk pengajaran yang paling mendasar. Jika kita ingin orang lain melakukan sesuatu, maka kita harus melakukannya terlebih dahulu. Sebaliknya, jika kita ingin melarang orang lain untuk melakukan sesuatu, maka kita pun tidak boleh melakukannya.
- Teladan adalah bentuk pengajaran yang paling kuat, karena berdasarkan kisah hidup yang nyata.
- Teladan adalah bentuk pengajaran yang paling autentik. Perubahan dan tindakan kita merupakan bentuk kesaksian yang dapat disaksikan secara langsung, bukan sekadar perkataan bijak semata.
- Teladan akan meninggalkan legacy (warisan) yang berharga bagi generasi penerus.
Marilah memberi teladan dalam hal:
- Hidup keseharian (kata-kata).
“Words kill, words give life; they’re either poison or fruit—you choose.” – Proverbs 18:21 (MSG)
Perkataan kita bisa membunuh atau memberikan hidup bagi orang lain.
- Membaca Kitab Suci.
“Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.” – 1 Timotius 4:13 (TB)
Kitab Suci (Alkitab) merupakan makanan rohani bagi umat percaya. Jadi, hanya itu yang bisa menguatkan roh kita.
- Menggunakan talenta yang telah Tuhan beri.
“Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.” – 1 Timotius 4:14 (TB)
Kita semua punya setidaknya satu talenta. Gunakanlah talenta itu untuk melayani sesama dan memuliakan nama Tuhan.
Recent Sermons
Ready For Divine Shitfs – Ps. Fuji Harsono
January 16, 2024
JESUS THE HEALER – “Perempuan Kanaan Yang Pendarahan”
October 26, 2023
“SALAH DIAGNOSA”
October 18, 2023