SERMON SERIES: YESUS YANG SORGAWI DALAM KITAB WAHYU - “YESUS, BAPA, DAN PARA MALAIKAT DI SORGA”

SERMON SERIES: YESUS YANG SORGAWI DALAM KITAB WAHYU – “YESUS, BAPA, DAN PARA MALAIKAT DI SORGA”

YESUS YANG SORGAWI DALAM KITAB WAHYU
“Yesus, Bapa, dan Para Malaikat di Sorga”

Ps. Philip Mantofa

 

Saksikan khotbah selengkapnya:
https://www.youtube.com/live/yd4HMO8ktbU?si=tTa4zdsYvHKqgBi1

Wahyu 5:11-12 (TB)

Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
‭‭Wahyu‬ ‭5‬:‭11‬ ‭(TB‬‬)

Ada banyak malaikat yang bertugas untuk melindungi tahkta Allah dan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan, juga diutus untuk melindungi dan menopang kaki orang-orang kudus. Malaikat itu ada tapi tidak perlu dicari. Malaikat memanifestasikan dirinya tanpa kita yang mencari-cari mereka. Karena itu, kita tidak perlu mencari-cari malaikat, itu berbahaya dan berpotensi membuat kita justru bertemu dengan malaikat yang sudah jatuh. Malaikat adalah alat dan agen-Nya Tuhan. Tuhan tidak perlu malaikat apalagi manusia untuk bekerja, tapi karena sifat keilahian Tuhan yang selalu ingin berbagi kasih kepada manusia dan berbagi kemuliaan kepada malaikat, kita diciptakan. Malaikat diciptakan bukan lewat kandungan tapi dari firman Tuhan.

Setiap ciptaan Tuhan dikasihi oleh Tuhan. Karena itu, kita tidak boleh minder. Orang yang minder itu menghina Tuhan sebagai Pencipta yang mulia. Setiap kita ditenun langsung oleh Tuhan di rahim orang tua kita, jadi saat kita merendahkan diri sendiri, kita sedang merendahkan Tuhan. Begitu pun saat kita merendahkan orang lain, kita merendahkan Tuhan. Apa yang Tuhan ciptakan semuanya dipertanggungjawabkan dan Allah tidak pernah menolak ciptaan-Nya.

3 Tipe Malaikat:
– Serafim.
– Kerub.
– Mahkluk lain.

Kalau malaikat saja dilengkapi apalagi setiap kita sebagai anak-Nya, masing-masing sudah diperlengkapi. Tugas kita adalah menemukan perlengkapan itu, kita harus bisa menemukan setiap potensi yang Tuhan percayakan dalam hidup kita.

Malaikat itu disebut sebagai minestering spirit atau pelayan-pelayan Tuhan yang diberikan tugas khusus untuk menjaga orang-orang kudus. Kehadiran perlindungan Tuhan melalui penjagaan malaikat seharusnya membuat kita sebagai anak Tuhan untuk menghormati Tuhan Yesus dan menyadari betapa Tuhan begitu mengasihi kita. Karena itu, setiap orang percaya tidak perlu lagi mencari perlindungan dari luar seperti jimat, patung dan hal-hal magis lainnya yang justru akan mendukakan hati Tuhan, juga menjauhkan dari berkat dan perlindungan Tuhan serta mengundang roh-roh jahat yang memenuhi hidup kita.

2 Malaikat yang punya nama di Alkitab:
– Gabriel: pembawa warta atau pesan Tuhan.
– Mikhael: penghulu malaikat untuk menjaga orang-orang kudus di akhir jaman.

Dalam sepanjang sejarah di Alkitab, ada malaikat jatuh yang dikekang oleh Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa masa percobaan di dunia memang masih ada, namun tidak melalui kekuatan kita sebagai ciptaan-Nya yang termulia. Tidak ada orang Kristen bisa kalah karena terpaksa, kekalahan kita itu selalu karena pilihan kita sendiri. Karena itu, anak-anak Tuhan tidak boleh merasa masalahnya terlalu berat, Tuhan sudah pangkas semua dari pangkalnya, sehhingga sisanya hanyalah salibnya. Tuhan adalah Allah yang adil, kalau dalam ciptaan-Nya saja Tuhan berikan batasan begitu pula dengan masalah dan persoalan kita.

Di hidup ini kita tidak diluputkan dari segala sesuatu tapi kita punya Tuhan. Bersama malaikat di sorga, kita bisa memuji dan menyembah Tuhan dalam segala keadaan.

katanya dengan suara nyaring: ”Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”
‭‭Wahyu‬ ‭5‬:‭12‬ ‭(TB‬‬)

Melekat pada Tuhan Yesus (Anak Domba Allah) adalah dasar rasa aman dalam hidup orang percaya. Tuhan Yesus mati satu kali di kayu salib, tapi setiap kali kita percaya pada janji Allah dan berpaut pada kekuasaan nama-Nya itu seperti seolah-olah Dia dikalahkan secara ‘fresh’ di Golgota 2000 tahun yang lalu. Makanya itu percaya sama Tuhan Yesus tidak bisa kadaluarsa. Janji yang diucapkan 2000 tahun yang lalu, kalau kita beriman hari ini pun bisa digenapi.

Ketika menghadapi kuasa gelap, ingatlah bahwa darah Yesus tidak pernah kadaluarsa. Kuasa Tuhan tetap sama. Firman Tuhan selalu baru, kuasa-Nya selalu berlaku.